Karakteristik Seni Rupa Anak // Istilah Menggambar dan Melukis // Tema Karya Seni Rupa Anak // Komposisi karya seni rupa anak // Tipe gambar anak
1. Istilah Menggambar dan MelukisPengertian menggambar atau melukis tidaklah memiliki arti yang sama. Melukis ialah kegiatan menggambar dengan lebih mengutamakan pengungkapan kesan batin dari pribadi seorang pelukis dengan daya kreasinya sendiri atau tidak memiliki media yang sudah ada. Seorang pelukis dalam berkarya seni lukis tidak hanya meniru kepada karya yang sudah ada atau jadi atau obyek yang sudah ada, tetapi muncul spontan dari gagasan dan coretannya sendiri. Ide atau gagasan tersebut telah diungkapkan melalui media kertas atau kanvas.
Melukis bisa dilakukan oleh siapa saja, yang mempunyai bakat sejak dini sampai pelukis atau seniman ulung sekalipun dan di dalam melukis seniman biasanya diwarnai oleh karakter masing-atau ciri khas masing seniman. Dengan demikian setiap seniman mempunyai ciri watak kepribadian dalam pengungkapan idenya secara kreatif.
Menggambar ialah sederhana yang bisa meniru suatu benda di dalam bentuk dua dimensi tanpa banyak melibatkan emosi atau ekspresi dari penciptanya secara berlebihan. Dengan kata lain pengungkapan ekspresi pencipta yang dibatasi. Sebuah gambar yang lebih mengutamakan tema, cerita, atau gagasan penciptanya, sedangkan di dalam melukis pembuat bisa mengekspresikan obyek lukis sesuai daya kreatifnya.
Praktek melukis tidak sulit, karena di dalam melukis yang paling penting terdapat pada keberanian dan kemauan di dalam mencoretkan atau memulaskan garis dengan memakai berbagai media yang telah ada, media yang dipakai dalam melukis antaranya sebagai berikut : pena, pensil, kuas, pastel, tinta, krayon, cat minyak, cat air, cat poster dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bidang menggambar yang dipakai bisa berupa kertas, kanvas atau yang lain.
2. Tema Karya Seni Rupa Anak
Istilah tema berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian karena tema merupakan Inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan ide pokok atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Menurut Keraf, tema merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis lewat karangan atau pun karya sastranya. Secara garis besar tema seni rupa dapat dibedakan menjadi enam jenis yaitu:
a. Manusia dan dirinya sendiri
Dirinya sendiri dapat dijadikan objek perwujudan ungkapan cita rasa keindahan. Contoh : Pelukis Ekspresionis nusantara Affandi menjadikan dirinya sebagai objek lukisan dengan judul “Potret Diri”.
b. Hubungan manusia dengan manusia lain.
Manusia dalam mengekspresikan cita rasa keindahan orang-orang sekitar sebagai objek lukisan. Misal : Istrinya, anak, orang tua, saudara.
c. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya
Alam yang ada disekitar kita dapat juga dijadikan objek karya seni rupa
d. Hubungan Manusia dengan Kegiatannya
Manusia dalam kehidupan sehari - hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya
e.Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dijadikan obyek karya seni rupa bermacam-macam, seperti bentuk silindris, kubistis, atau bentuk bebas.
f. Manusia dengan alam khayal
Dialam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi atau khayalan. Bahkan khayalan yang ada dalam benak kita sering muncul dalam mimpi. Untuk mewujudkan khayalan itu manusia mengekspresikan melalui karya seni rupa. Sehingga sering kita melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak kita jumpai.
3. Ciri Umum Lukisan Anak terdiri dari:
a.Gaya wiracerita (heroisme)
Yaitu lukisan yang menggambarkan cerita kepahlawanan, kepatriotan. Pada kesempatan ini anaka akan mengungkapkan jiwa patriot misalnya: penokohan seseorang yang ditandai dengan tema perkelahiaan.
b. Gaya dekoratif
Yaitu lukisan yang ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konturistik (berupa garis) dan jka warna yang dipilih berupa blok warna dengan sedikit nuansa (teknik menguraikan warna).
c. Gaya komik
Gaya komik adalah ilustrasi gambar yang bersambung dari satu panel ke panel berikutnya. Dengan kata lain ilustrasi yang penuh gambar.
d. Gaya potret
Gaya potret adalah ciri lukisan yang menggambarkan wajah seseorang, baik tokoh idola maupun tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari. Gaya potret mengangkat objek dalam posisi bentuk wajah ¾ badan, kepala saja, dan utuh seluruh tubuh.
4. Komposisi karya seni rupa anak
a. Posisi tumpang tindih
Gambar Tumpang Tindih antara satu objek dengan objek-objek yang lainnya. Ada objek berada didepan yang menghalangi keberadaan objek-objek yang berada dibelakangnya atau sebaliknya. Pada tahap ini anak mulai ada pemahaman terhadap adanya unsur ruang dalam gambar.
b. Bertumpu pada garis dasar
Unsur visual garis adalah dasar dari semua gambar. Ini adalah yang pertama dan paling serbaguna dari elemen-elemen visual. Garis dalam sebuah karya seni dapat digunakan dalam berbagai cara. Hal ini dapat digunakan untuk membuat bentuk, pola, struktur, pertumbuhan, kedalaman, jarak, irama, gerakan dan berbagai emosi dalam komposisi dalam seni rupa. Sebagai contoh garis vertikal menunjukkan kekuatan dan kepemimpinan. Garis horizontal dapat memberitahu Anda tentang jarak dan ketenangan. Garis diagonal biasanya berarti tindakan dan yang akan akan terjadi.
c. Rebahan
Sifat ini merupakan peristiwa yang lucu namun logis buat anak-anak. Disebut juga sifat tegak lurus atau sifat rabatemen. Benda apa saja yang berdiri tegak pada suatu garis dasar akan dilukis tegak lurus pada garis dasar tersebut meskipun garis dasar itu berbelok atau miring arahnya. Akibatnya semua benda tampak rebah atau malah terjungkir
d. Stereo type
Komposisi Stereo type disebut juga komposisi ritmis adalah susunan elemen bentuk yang diulang-ulang, sebagai contoh gambar padi pada kotak sawah.
e. X-Ray atau transparent
X-Ray (transparan), misalnya ditunjukkan dengan gambar bunga dan pohon yang seharusnya akar-akarnya berada di dalam tanah atau tidak terlihat, tetapi pada gambar ini tetap diperlihatkan
5. Tipe gambar anak
a. Haptic
Gambar anak yang memiliki tipe haptik menunjukkan kecenderungan ke arah kebentukan yang lebih visual-emosional atau upaya penggambaran secara subyektif yang berisi tentang ekspresi pribadi dalam merespon lingkungannya. Benda yang digambarkam merupakan reaksi emosional melalui perabaan dan penghayatannya di luar pengamatan visual. Biasanya benda yang dianggap penting digambarkan lebih penting dibuat dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan benda yang kurang penting. Dalam gaya lukisan, gambar anak yang bertipe haptik dapat disamakan dengan lukisan bergaya ekspresionisme. Lukisan ekspresionisme adalah karya lukis yang memperlihatkan ungkapan rasa secara spontan, dan sebagai pernyataan obyektif dari dalam diri pelukisnya ( inner states) . Lukisan yang bersifat ekspresionistis nampak berkesan sangat subyektif dari kebebasan pribadi masing-masing pelukisnya.
b. Non-haptic
Non-haptic disebut juga tipe visual yaitu gambar yang mudah diidentifikasi oleh orang lain dan bentuk disusun sesuai dengan cerita/hanya sekedar menyusun bentuk sederhana.